Oktober 31, 2011

I Miss You But I Haven't Met You Yet [part I]


Jarum jam menunjukan pukul delapan lewat dua puluh menit. Lebih lama dari waktu yang tertera di lembaran tiket yang menunjukan pertunjukan dimulai pukul delapan tepat. Namun kehadiran penyanyi yang mempunyai suara khas layaknya suara penyannyi cilik Bjork belum juga muncul. Penonton yang sebagian besar menggenakan kaos bergambarkan Bjork baik gambar album maupun design yang baru maupun kaum ekspatriat yang datang masih mengenakan kemeja rapi yang menandakan mereka baru pulang dari kantor tampak tidak terganggu dengan keadaan ini. Kebanyakan dari mereka sibuk menerka pakaian apa yang akan dikenakan dan lagu apa yang dibawakan.

Finally, berselang satu jam dari jadwal semula, Bjork tampil ke atas panggung yang diikuti personilKonser Volta Tour ini dibuka dengan intro "Brenid Vid Vitar"yang mengalun diikuti kehadiran Bjork ke atas panggung yang dikuti riuh yepuk tangan dari penonoton. Selesai Brenid Vid Vitar menghibur penonoton, tanpa basa-basi Bjork yang malam itu mengenakan pakaian merah metalik langsung membawakan "Earth Intruder" sebuah lagu dari album Volta. Sekedar informasi lagu ini tercipta setelah Bjork mendapat inspirasi setelah ia berkunjung ke Aceh Februari silam.

Menyusul "Earth Intruder", "Unvarel" dibawakan dengan penuh semangat yang kemudian diteruskan "All is Full of Love", "Joga", "Pagan Poetry", "Pleasure is all mine", "Hidden Place", "Desired Constellation". Di semua lagu ini penonton terpaku dan terdiam menyaksikan pertunjukan yang disajikan. Baru pada lagu "Army of Me" Bjork memulai pertunjukan sinar laser dari arah panggung yang menambah semarak konser malam itu yang digagas Java Musikindo.

Kesempurnaan konser malam itu tidak hanya dihasilkan dari suara merdu Bjork seorang. 15 personil ikut andil menunjang suksesnya pertunjukan. Tidak seperti pertunjukan grup band ataupun solois, kali ini konser Bjork minim dengan pemain musik alat petik. Diatas panggung hanya diisi oleh seorang Drumer, dua orang programer, seorang pianis dan sepuluh remaja yang mengisi alat tiup.

Di setiap jeda lagu Bjork selalu mengucapkan "Thank you very much." dengan aksen Islandia yang kental. Walaupun minim interaksi dengan penonton, Bjork sempat mengucapkan "I'm sorry because i can't not speak you're language." kali ini masih dengan aksen Islandia yang kental.

Pertunjukan malam itu ditutup dengan lagu "Anchor Song" kemudian Bjork berlalu kebelakang panggung. Hal ini tidak memmbuat penonoton, baik yang berada di kelas tribun maupun festival beranjak. Teriakan "we want more... we want more" bergema, menginginkan Bjork kembali ke panggung. Dan ternyata, as usual, usaha tersebut ternyata tidak sia-sia. Bjork kembali ke panggung dan memperkenalkan nama para personil band satu persatu. "Thank you for being to my concert. I hope you're enjoy. Protect you're language, raise you're flag." Kalimat tersebut menjadi pembuka lagu terakhir, "Declared Independence" yang kembali diambil dari album Volta. Sebuah lagu yang menggugah rasa nasionalis. Di akhir konser Bjork membungkuk kearah penonton yang kembali disambut dengan applause yang meriah dari penonton.

Sumber foto: Kompas.com

[Tulisan ini gw post Sabtu, 16 Pebruari 2008. Copas dari Blog lama gw]
Read more